Page View

Jumat, 23 November 2012

Garuda, Aku.. dan Jutaan Lainnya




Aku melepasmu dengan doa dan bangga disaat yang lain sibuk mencibir dan mencerca
Dan masih yakin juga percaya ketika banyak dari mereka memilih menyerah sebelum tiba masanya

Kau tahu tidak ada yang bisa merenggut satu Garuda itu dari dadaku.
Berdebat siapa yang benar, siapa keliru.. sampai melupakan nama Merah putih itu.
Sungguh bukan tipe diriku.

Karena aku lebih percaya ungkapan yang melegenda
"Siapa nama di belakang jersey tidaklah sepenting nama yang tertera di depannya."

Maka,
Aku ingin lanjutkan berteriak untukmu timnas Indonesia.. kebanggaan yang tlah ditinggalkan oleh mereka, baik dengan kehormatan yang abadi atau dengan cara yang semena-mena..

Dan jangan pernah umpamakan semangatku mendukungmu seperti sakit flu, demam timnas. Yang datang di sore hari dan mereda esok paginya, membuncah saat kau terbang tinggi lalu ciut saat kau jatuh terluka.

Karena tidak peduli berapa banyak perbedaan kita, ketika jersey merah-putih yang kau pakai menyentuh lapang untuk berlaga, dan aku menyaksikan entah dari mana, darah kita berdesir sama, jantung kita berdegup seirama, cita dan keyakinan kita pun berpadu dalam satu harapan dan doa.. semua untuk kejayaan Indonesia tercinta.

Seperti itu.. akan tetap seperti itu.. karena kecintaan pada timnas lahir dari dorongan hati dan jiwaku.. bukan provokasi congor media tertentu.. dan bukan karena aku penganut kelompok ini, juga kelompok itu..

Timnas.. Garuda.. bermainlah gemilang di Malaysia.. puluhan ribu saudara akan mengiringi langkah kakimu disana.. sedangkan aku dan jutaan lainnya.. setia menantimu di dua laga sisa di GBK. Semoga.

Aku.. dan jutaan lainnya masih selalu ada.. mengenakan jersey, membentangkan syal, berteriak lantang mengibarkan bendera kebangsaan. Ya, kami masih tetap menjumpaimu, bersatu denganmu, seperti dulu seperti biasa, kita masih akan bertemu pada satu titik air mata diiringi megahnya bait-bait lagu Indonesia Raya.





Solo, 23 November 2012.


Popular Post Per Month